Selasa, 19 Maret 2013

Lingkaran Cinta

KALAU ada waktu, ia bilang, ingin sebenarnya menceritakan semuanya secara runut. Dari awal mula, dari A sampai Z. Tetapi, seperti juga dirimu, ia takkan mengumbar aib ini secara membabi buta.

Setelah ia terdiam, dan aku tiada berharap ia membuka masalahnya lebih jauh, kudengar ia menghela napas. “Apakah kau akan menyebarkan ceritaku ini bila kuceritakan kepadamu?”

Aku merasa, ia yang pernah menjadi kekasihku ini bukanlah Vito yang kukenal dulu. Atau, masalahnya itu membuatnya sedemikian paranoid.

“Ketahuilah, Rania,” katanya kemudian. “Ajeng itu, perempuan yang di rahimnya terkandung benih yang telah kutanam itu, ternyata adalah juga anak Papaku...”****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar